Sabtu, 07 November 2015

Diksi atau Pilihan Kata

  • Pengertian Kosa kata
Menurut Soedjito (2009: 24) kosakata atau perbendaharaan kata diartikan sebagai:
1. Semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa
2.  Kekayaan kata yang dimiliki oleh seorang pembicara atau penulis
3.  Kata yang dipakai dalam suatu bidang ilmu pengetahuan
4.  Daftar  kata  yang  disusun  seperti  kamus  serta  penjelasan  secara singkat dan praktis
Sedangkan kosakata yang di ungkapkan oleh Richards, Platt dan Webber (1985) merupakan seperangkat leksem yang meliputi kata tunggal, kata majemuk, dan idiom. Sementara itu Valette (1977) mengemukkan bahwa kosakata adalah kata atau kelompok kata yang memiliki makna tertentu. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kosakata  merupakan kata-kata yang memiliki suatu arti yang dimiliki oleh manusia untuk digunakan dalam berbahasa dan berkomunikasi.
  • Jenis Kata dalam Bahasa Indonesia
 Menurut Hurlock (1978: 187)  anak mempelajari dua jenis kosakata yakni kosakata umum dan kosakata khusus. Kosakata umum terdiri atas kata yang dapat digunakan dalam berbagai situasi yang berbeda. Kosakata khusus terdiri atas kata arti spesifik yang hanya digunakan pada situasi tertentu. Hurlock (1978: 188) mengemukakan jenis-jenis kosakata, yaitu:
  1.  Kosakata umum dari kata benda, kata kerja, kata sifat, dan kata keterangan.
    • Kata benda. Kata yang pertama digunakan oleh anak adalah kata benda, umumnya yang bersuku kata satu yang diambil dari bunyi celoteh yang disenangi.
    • Kata kerja. Setelah anak mempelajari kata benda yang cukup untuk menyebutkan nama dan benda disekitarnya, mereka  mulai mempelajari kata-kata baru khususnya yang melukiskan tindakan seperti ”beri”, ”ambil” atau ”pegang”.
    • Kata Sifat. Kata sifat muncul dalam kosakata anak yang berumur 1,5 tahun. Pada mulanya kata  sifat  yang  paling  umum  digunakan  adalah ”baik”, ”buruk”, ”bagus”, ”nakal”, ”panas” dan ”dingin”. Pada prinsipnya kata-kata tersebut digunakan pada orang, makanan dan minuman.
    • Kata keterangan. Kata keterangan digunakan pada umur yang sama untuk kata sifat. Kata keterangan yang muncul paling awal dalam kosakata anak, umumnya adalah ”disini” dan ”dimana”.
     
  2. Kosakata khusus terdiri dari Kosakata warna, Kosakata jumlah, Kosakata waktu, Kosakata uang, Kosakata ucapan populer, dan Kosakata sumpah.
    • Kosakata warna. Sebagian besar anak mengetahui nama warna dasar pada usia 4 tahun. Seberapa mereka akan mempelajari  nama  warna lainnya bergantung pada  kesempatan  belajar  dan  minat  mereka  tentang warna.
    • Kosakata jumlah. Dalam skala inteligensi Stanford-Binet, anak yang berusia 5 tahun diharapkan dapat menghitung tiga objek dan diharapkan dapat menghitung 3 objek dan pada usia 6 tahun diharapkan cukup baik memahami kata ”tiga”, ”sembilan”, ”lima” untuk menghitung biji.
    • Kosakata waktu. Biasanya anak yang berusia 6 atau 7 tahun mengetahui arti pagi, siang, musim panas dan musim hujan.
    • Kosakata uang. Anak yang berumur 4 atau 5 tahun mulai menamai mata uang logam sesuai dengan ukuran dan warnanya.
    • Kosakata ucapan populer. Kebanyakan anak yang berusia 4 sampai 8 tahun khusunya anak lelaki menggunakan ucapan populer untuk mengungkapkan emosi dan kebersamaan dengan kelompok sebaya.
    • Kosakata sumpah. Sumpah, terutama oleh anak digunakan mulai pada usia sekolah untuk  menyatakan bahwa ia sudah besar, menyadari perasan rendah dirinya, menegaskan kejantanannya dan menarik perhatian.
  • Kata Serapan 
Kata serapan adalah kata yang di serap dari berbagai bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing, yang di gunakan dalam bahasa Indonesia yang cara penyusunannya mengalami perubahan ataupun tidak mengalami perubahan.Kata-kata yang berasal dari bahasa asing (Inggris, Arab, Sansekerta, Cina, dsb) atau dari bahasa daerah (Jawa, Sunda, Bali, Batak, dsb) disebut kata serapan.
Pengelompokan Kosakata Serapan
  1. Kosakata Pungutan dari Bahasa Daerah
    Dalam kenyataannya sekarang ini terdapat kosakata pungutan dari bahasa daerah/dialek, yaitu dari:
    • Bahasa Jawa
      Amblas                     =       hilang, lenyap, habis sama sekali
      Ampuh                     =       sakti
      Langka                     =       jarang ada
      Lugu                         =       polos, apa adanya
      Tuntas                      =       selesai
    • Bahasa Sunda
      Nyeri                        =       sakit karena pukul, luka, dan sebagainya
      Kagok                      =       canggung
      Mending                   =       mendingan, lumayan
      Meriang                    =       sakit
    • Bahasa Minangkabau
      Acuh                        =       peduli
      Cemooh                    =       ejekan, hinaan
      Gigih                        =       keras hati, tetap teguh pada pendirian
      Bertele-tele               =       melantur-lantur berkepanjangan
    • Dialek Jakarta
      Begadang                 =       berjaga (tidak tidur sampai larut malam)
      Ceroboh                   =       tidak cermat
      Genit                        =       bergaya-gaya
      Cakep                       =       elok, cantik
      Usut, mengusut        =       menyelidiki benar-benar
    • Bahasa Pelembang
      Santai                       =       dengan seenaknya (tidak serius)
      Bersantai-santai        =       melakukan sesuatu dengan santai
  2. Kosakata Serapan dari Bahasa Asing
    Kosakata dari bahasa asing terbagi atas 4 golongan, yaitu:
    • Adopsi
      Adopsi adalah pungutan secara utuh, tanpa perubahan atau penyesuaian.
      Contoh:
      1. Bahasa sansekerta : Agama, cita, wanita
      2. Bahasa Arab : akal, nasihat, rukun
      3. Bahasa persi : nahkoda, istana
      4. Bahasa tamil : mahligai, perisai
      5. Bahasa portugis : almari, meja
    • Adaptasi
      Adaptasi adalah pungutan yang disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Penyesuaian ejaan unsur serapan dilakukan dengan kaidah sebagai berikut:
      • Aa menjadi a
        Contoh:       Octaaf             =        Oktaf
      • Ae tetap ae, jika tidak bervariasi dengan e
        Contoh:       Aerobe            =        Aerob
      • Ae menjadi e jika bervariasi dengan e
        Contoh :      Crystal             =       Kristal
      • Ie tetap ie jika lafalnya bukan i
        Contoh:       Carrier             =        Karier
      • Kh (Arab) tetap kh
        Contoh:       Akhir              =        Akhir
        Contoh:       Haemoglobin   =        Hemoglobin
      • Ai tetap ai
        Contoh:       Trailer              =        Trailer
      • Au tetap au
        Contoh:       Audiogram      =        Audiogram
      • C di depan a, u, o, dan konsonan menjadi k
        Contoh:       Cubic              =        Kubik
      • Ou, jika pelafalannya au, menjadi au
        Contoh:       Counter          =        Kaunter
      • Ou, jika pelafalannya u, menjadi u
        Contoh:       Coupon           =       Kupon.
    • Penerjemahan
      Terjadi apabila pemakai bahasa mengambil konsep yang terkandung dalam bahasa asing itu, kemudian kata tersebut dicari padanannya dalam Bahasa Indonesia
      Contohnya :         Overlap = tumpangtindih
                                   Try out = uji coba
    • Kreasi
      Terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil konsep dasar yangada dalam bahasa Indonesia. Cara ini mirip dengan cara penerjemahan, akan tetapi memiliki perbedaan. Cara kreasi tidak menuntut bentuk fisik yang mirip seperti penerjemahan.
      Boleh saja kata yang ada dalam bahasa aslinya ditulis dalam 2 atau 3 kata, sedangkan bahasa Indonesianya hanya satu kata saja.
      Contoh :   Effective         =        berhasil guna
                       Spare parts     =        suku cadang.

  • Kata Pinjaman
Kata pinjaman ialah kata yang dipinjam dari satu bahasa lalu diterapkan dalam satu lagi bahasa. Sungguhpun demikian, istilah kata pinjaman tidak menyampaikan maknanya setepat-tepatnya, kerana kata yang dipinjam tidak dipulangkan kepada bahasa "peminjam". dalam hal ini Kata Pinjaman kurang lebih mirip dengan kata serapan adopsi dan adaptasi.
  • Imbuhan dalam Bahasa serapan

Awalan-awalan (imbuhan dari bahasa asing) pada kata-kata serapan yang disadari adanya, juga oleh penutur yang bukan dwibahasawan, adalah sebagai berikut:
  • a- seperti pada amoral, asosial, anonym, asimetris. Awalan ini mengandung arti ‘tidak’ atau ‘tidak ber’.
  • anti- seperti pada antikomunis, antipemerintah, antiklimaks, antimagnet, antikarat yang artinya ‘melawan’ atau ‘bertentangan dengan’.
  • bi- misalnya padab ilateral, biseksual, bilingual, bikonveks. Awalan ini artinya ‘dua’.
  • de- seperti pada dehidrasi, devaluasi, dehumanisasi, deregulasi. Awalan ini artinya ‘meniadakan’ atau ‘menghilangkan’.
  • eks- seperti pada eks-prajurit, eks-presiden, eks-karyawan, eks-partai terlarang. Awalan ini artinya ‘bekas’ yang sekarang dinyatakan dengan kata ‘mantan’.
  • ekstra- seperti pada ekstra-universiter, ekstra-terestrial, ekstra linguistic, kadang juga dipakai pada kata-kata bahasa Indonesia sendiri. Contoh: ekstra-ketat, ekstra-hati-hati. Awalan ini artinya ‘tambah’, ‘diluar’, atau ‘sangat’.
  • hiper- misalnya pada hipertensi, hiperseksual, hipersensitif. Awalan ini artinya ‘lebih’ atau ‘sangat’.
  • in- misalnya pada kata inkonvensional, inaktif, intransitive. Awalan ini artinya ‘tidak’.
  • infra- misalnya pada infrastruktur, inframerah, infrasonic. Awalan ini artinya ‘di tengah’.
  • intra- misalnya pada intrauniversiter, intramolekuler. Awalan ini artinya ‘di dalam’.
  • inter- misalnya interdental, internasional, interisuler, yang biasa di Indonesiakan dengan antar-.
  • ko- misalnya pada kokulikuler, koinsidental, kopilot, kopromotor. Awalan ini artinya ‘bersama-sama’ atau ‘beserta’.
  • kontra- misalnya pada kontrarevolusi, kontradiksi, kontrasepsi. Awalan ini artinya ‘berlawanan’ atau ‘menentang’.
  • makro- misalnya pada makrokosmos, makroekonomi, makrolinguistik. Awalan ini artinya ‘besar’ atau ‘dalam arti luas’.
  • mikro- seperti pada mikroorganisme, mikrokosmos, microfilm. Awalan ini artinya ‘kecil’ atau ‘renik’.
  • multi- seperti padamultipartai, multijutawan, multikompleks, multilateral, multilingual. Awalan ini artinya ‘banyak’.
  • neo- seperti pada neokolonialisme, neofeodalisme, neorealisme. Awalan ini artinya ‘baru’.
  • non- seperti pada nongelar, nonminyak, nonmigas, nonberas, nonOpec. Awalan ini artinya ‘bukan’ atau ‘tidak ber-‘.
  • Hubungan antar makna
1.SINONIM.
Dua kata atau lebih yang mempunyai persamaan arti atau hampir sama artinya.
contoh: abadi=kekal.
baik=bagus.
zaman=kala,waktu.
Caci=cela,dll.

2. ANTONIM.
Dua kata atau lebih yang mempunyai makna berlawanan.
Contoh: sakit >< sehat.
Jahat >< baik.
Rajin >< malas.dll.

3. HOMONIM.
Kata yang bentuk dan cara pelafalannya sama tapi maknanya berbeda.
Contoh:
- bisa= dapat,
-bisa=racun.
dll.

4. HOMOGRAF.
Kata yang tulisanya sama,tetapi pelafalan dan makna berbeda.
Contoh:
1.APEL.
- Setiap hari senin ada apel di lapangan sekolah.
- aku lebih suka apel hijau daripada apel merah.dll.

5. HOMOFON.
kata yang pelafalan yang sama,tetapi penulisan dan maknanya berbeda.
Contoh,
bank,bang.
-tolong setorkan uang ini di bank.
-saya pesan satu porsi,bang.

sangsi,sanksi
-pencuri itu mendapat sanksi yang setimpal.
-ibu sangsi bahwa aku bisa masak seperti beliau.

6. POLISEMI.
kata yang memiliki banyak makna.


Sumber : 1 2 3 4 5 6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar